Pilih-pilih bahasa pemrograman , sebuah cerita
Memilih bahasa pemrograman merupakan hal-hal yang susah-susah gampang, saya memilih Visual Basic 6.0 dulu hanya karena kebetulan itu saja sumber yang saya punya (ada contoh source code dari Guru Bang Jinto, dan ada buku M. Agus J. Alam yang saya salin habis-habisan karena ndak ada duit buat mengcopy). Pada waktu itu (masih tahun 2000-an) saya memulai dari Visual Basic 6.0. Belum hangat soal hak cipta seperti sekarang ini. Sistem operasi Linux masih belum menggema di Padang pada waktu itu (sambil menatap langit, heheehe).
Kondisi sekarang sangat berbeda. Mulai ada teman-teman dari open source yang mulai mengembangkan aplikasi-aplikasi yang istilah kang Ono nya menggunakan bahasa pemrograman yang "banci". Banci disini dimaksud adalah program aplikasi yang dibuat pada sebuah sistem operasi, namun berjalan pada sistem operasi yang lain. Mengedepanlah bahasa multi sistem operasi yakni Java yang katanya berasal dari nama pulau jawa. Karena tingginya tingkat penggunaan java, yang disebabkan oleh fleksibilitasnya tersebut. Microsoft juga mengembangkan Visual Basic menjadi bahasa pemrograman yang cross platform. Buat di windows, kemudian installasi .Net frameworknya di linux maka program bisa berjalan di linux.
Saya melihat untuk pemrograman desktop dahulu (sebelum era .Net dan Java sekarang) untuk pengolahan database ini adalah bahasa pemrograman yang populer karena kemudahannya dibandingkan dengan C. Yang dari waktu masa perkuliahan saya sudah diakui sebagai bahasa pemrograman tingkat sulit (bukan tinggi). Bahasa C sangat cocok diterapkan oleh mereka yang menggunakan ilmu komputer, untuk mengutak-atik sistem operasi, dan aplikasi-aplikasi core dari sistem operasi. Sewaktu masih kuliah menggunakan Turbo C++ saya masih ngambang dengan apa yang dimaksud dengan pemrograman berorientasi objek, saya mendapatkan gambarannya sejak menggunakan Visual Basic 5 pada waktu itu. Dimana yang namanya objek dalam Visual basic saya terjemahkan sebagai control pada waktu itu (form. textbox, optionbutton, dan lain-lain). jadi penerapannya lebih nyata (mungkin pemahaman terhadap algoritma yang masih dangkal).
Dengan menggunakan pemrograman yang kita sebut pemrograman visual, resep yang dipelajari untuk pembuatan pemrograman database pun relatif sama. kenali control yang dimiliki oleh program, pelajari cara koneksi ke database, cara simpan, cara perbaiki data, cara hapus data, pembuatan menu, pembuatan laporan, menyaring data, dan mencetak data. Dengan mempelajari langkah tersebut kita biasanya sudah bisa membuat sebuah aplikasi database, dan karena biasanya untuk pengembangan sebuah software digunakan pengembangan yang cepat membuat bahasa pemrograman yang dibutuhkan adalah bahasa pemrograman yang memiliki akses-akses mudah untuk hal-hal tersebut.
Adanya MDI di Visual Basic, form child, ADODC untuk koneksi database, ADODB untuk koneksi Offline, Crystal Report yang belakangan dipasangkan dengan VB .Net, merupakan rangkaian tool yang benar-benar membuat mudah untuk pengolahan database dengan Visual Basic 6. Bagitupun di Delphi, koneksi dengan ODBC , pembuatan JDBC, quick report, merupakan langkah-langkah dari Delphi yang merupakan pengembangan dari Pascal untuk mengadopsi pengembangan pemrograman database ini.
Java sendiri sejak dari dulu merupakan bahasa pemrograman yang memang sudah cross platform. Dengan memasangkan sebuah aplikasi di sistem operasi yang dia tumpangi membuat programmer java sangat dimanjakan dengan kemudahannya untuk diinstall di sistem operasi yang berbeda. Tingkat ketenaran java meningkat karena adanya perangkat komunikasi seperti ponsel yang mengadopsi berbagai aplikasi game dari java untuk dijalankan di ponsel. Popularitas java sangat meningkat karena begitu banyak sistem operasi ponsel yang mensupportnya. Pembuatan java mungkin terinspirasi dengan browser internet yang bisa dibuka oleh semua sistem operasi. Java ini bertumpu pada sebuah Virtual Machine yang diinstall pada sistem operasi tempat dia bernaung. Jika berjalan di windows maka ada Virtual Machine untuk windows, jika untuk linux maka ada Virtual Machine untuk linux. dan ini juga didukung oleh perangkat Ponsel.
Berkembangnya java karena kemampuan multiplatformnya (belum lagi karena dia gratis), membuatnya menjadi bahasa pemrograman pujaan programmer. Karena itu Microsoft juga mengembangkan bahasa pemrograman cross platform nya sendiri dengan nama Visual Studio .Net, dengan Virtual Machine yang diberi nama .Net Framework, ngerinya Microsoft membawa serta Visual C++ sebagai tandem dari Visual Basic .Net (ingat Java merupakan bahasa yang juga bertumpu pada C, semua sistem juga bertumpu pada C).
Tentu saja karena keberadaan bahasa pemrograman cross platform yang mengandalkan tahap kompilasi pada saat run time dengan memanfaatkan virtual machine atau frame work memiliki kelemahan. Kelemahan utama adalah program yang lambat, karena program sesungguhnya belum terkompilasi sepenuhnya. Pada saat program dijalankan, program akan memanggil virtual machine / frameworknya untuk mengkompilasi perintah yang digunakan, hasil kompilasi ini baru dijalankan pada level sistem operasi. Jadi ada proses kompilasi pada saat menjalankan program. Mungkinkah ada bahasa pemrogaman yang bisa dikompilasi langsung menjadi program pada sistem operasi tanpa perlu menanamkan virtual machine?, sehingga tahap eksekusi program bisa menjadi lebih cepat tentunya, katanya sih Phyton adalah bahasa pemrograman yang memiliki kemampuan ini (CMIIW). Tunggu saja, mari kita cari referensinya, untuk saat ini..... selamat belajarrr......
Mas kalo Java sebenarnya bukan dari pulau Jawa tapi dari kopi yang namanya Java, karena si pembuat Java suka banget ama kopi ini.
BalasHapusLengkapnya lagi bisa dicari di Wikipedia ^_^
wah.. makasih mas koreksinya... :), ternyata wawasan saya masih cetek... ckckck
BalasHapus